Kata mountaineering sendiri memperlihatkan bahwa ada banyak hal yang dapat dilakukan atau dihubungkan dengan gunung. Dengan kata lain kegiatan yang dapat dilakukan dalam kerangka �mountaineering� tidak hanya pendakian gunung semata. Hal-hal yang dapat dilakukan dalam mountaineering adalah :
o Mendaki gunung (mountain hiking)
o Memanjat tebing (rock climbing)
o Memanjat gunung es (ice climbing)
o dan snow climbing.
Dalam literatur terdahulu (The Freedom of the Hills dan Mountain Leadership) telah sangat detail menguraikan tentang �mountaineering�. Oleh karena ruang lingkup penulis sangat sempit yaitu hanya membahas tentang Mendaki Gunung (mountain hiking) maka penulis mencoba menulis dalam jalur mendaki gunung saja.
1. Cara Mendaki Gunung yang baik (hiking savety)
Tidak hanya keselamatan yang dibawa pulang oleh para pendaki, tidak sedikit para pendaki yang harus pulang namanya saja ketika mendaki sebuah gunung. Ada banyak penyebab mengapa kecelakaan di gunung terjadi disamping faktor humam error, faktor alam juga berperan pada suatu kecelakaan di gunung. Beberapa faktor humam error yang menyebabkan kecelakaan terjadi antara lain :
- Minimnya pengetahuan si pendaki tentang karakteristik medan yang akan dilaluinya.
- Membuka jalur baru tanpa pengetahuan navigasi dan survival yang memadai.
- Tersesat di hutan, karena kekurangan makanan dan air.
- Terjadinya gap dan perbedaan pendapat dalam kelompok pendaki.
- Kecerobohan leader dalam penentuan jalur yang akan dilalui.
Disamping karena faktor human error kecelakaan di gunung juga disebabkan oleh faktor alam yang antara lain :
- Suhu yang tiba-tiba turun drastis dikarenakan perbedaan suhu sekitar gunung menyebabkan turunnya daya tahan pendaki.
- Badai gunung.
- Binatang buas.
- Kebakaran hutan.
- Longsornya tebing gunung.
- Gas beracun.
Untuk meminimalkan terjadinya kecelakaan di gunung ada banyak hal yang dapat dilakukan oleh si pendaki. Diantaranya adalah :
- Pendakian sebaiknya dilakukan oleh minimal 3 orang atau lebih.
- Membawa peralatan yang lengkap diutamakan peralatan pribadi misalnya jaket, sarung tangan, tutup kepala sepatu dan jas hujan.
- Kekompakan tim dalam perjalanan sangat vital dan diperlukan agar tercipta suasana saling membantu dan menghargai, sehingga perjalanan akan semakin cepat dan baik.
- Mempunyai leader atau pemimpin yang berpengalaman baik mental maupun pengetahuan agar dalam keadaan tertentu tidak terjadi perpecahan karena kurangnya wibawa leader.
- Logistik dan air yang dibawa haruslah cukup minimal untuk sendiri selama dalam perjalanan.
- Kesehatan pendaki haruslah dalam keadaan baik.
2. Pengetahuan yang dibutuhkan saat proses pendakian
Dalam pendakian seorang pendaki minimal memiliki pengetahuan yang dapat menyelamatkan dirinya sendiri, sebelum menyelamatkan orang lain. Diantara pengetahuan tersebut antara lain :
a. Navigasi Darat
Navigasi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas Navis artinya perahu atau kapal sedangkan Ageke berarti mengarahkan. Namun kata navigasi tidak dapat berdiri sendiri, misalnya yang berhubungan dengan pesawat terbang, mulanya dinamakan aero navigation berasal dari avis (burung) dan ageke (mengarahkan) lalu digabung menjadi air navigation. Kemudian istilah ini juga disingkat dalam buku-buku petunjuk navigasi udara menjadi navigasi.
Peta.
Peta adalah gambar seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang diproyeksikan dalam sebuah bidang datar baik kertas ataupun bidang-bidang datar lainnya. Tujuannya adalah si pengguna tahu keberadaannya dan dapat mengetahui perjalanan yang akan ditempuhnya.
Pembuatan peta dikenal manusia sudah lama sekali, yaitu sejak sebelum masehi. Peninggalan hasil karya manusia yang berhubungan dengan pembuatan peta ini masih bisa disaksikan di Amerika Serikat tepatnya di meseum Semit Harvard. Peta-peta peninggalan bangsa Babilonia, Mesir dan Cina.
Pemetaan di Indonesia
Pemetaan di Indonesia yang dilakukan oleh Belanda abad ke �18 dilakukan untuk kepentingan Misi kolonial Belanda di tanah air, terutama dalam rangka menguasai daerah jajahaannya. Pemetaan dilakukan dari laut dengan menggunakan kapal-kapal Belanda juga pengukuran di darat untuk membuat peta topografi sekitar 15% dari seluruh wilayah Indonesia yang meliputi Jawa, Bali, Bangka dan Belitung.
Kemudian setelah Belanda meninggalkan Indonesia, tugas pemetaan ini dikerjakan oleh Direktorat Topografi Angkatan Darat. Pada tahun 1969, tugas ini dilanjutkan oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKORSUTANAL) yang merupakan instansi sipil.
Peta yang biasa digunakan, khususnya dalam kegiatan di alam bebas adalah peta topografi. Peta ini juga banyak digunakan dalam kepentingan militer. Peta topografi mempunyai keistimewaan karena mengandung informasi seperti relief permukaan bumi, persawahan, pemukiman, jaringan sungai, jalan dan sebagainya.
Peta topografi yang, seperti yang telah kita ketahui, mempunyai skala yang besar yang merupakan keistimewaan peta ini. Karena skalanya yang besar inilah biasanya peta topografi yang menggambarkan suatu wilayah yang kecil saja.
1 : 50.000
1 : 25.000
1 : 5.000 (untuk wilayah kota)
peta topografi ini biasanya digunakan dalam kegiatan :
1. Untuk pengembaraan, pendaki gunung dan untuk militer
2. Untuk pembuatan jalan
3. Sebagai peta dasar dalam pembuatan peta tematik
Cara memperoleh peta topografi
Banyak yang bingung untuk mendapatkan peta topografi ini karena biasanya peta ini tidak dapat dibeli di toko-toko bebas dan hanya didapat di :
1. Klub-klub pendaki gunung yang telah banyak melakukan pendakian.karena biasanya klub-klub ini banyak mengoleksi peta � peta topografi.
2. Menghubungi Museum Geologi Bandung, di Jalan Supratman Bandung. dan biasanya untuk mendapatkan peta ini dan kita membelinya dengan biasanya cetak yang telah dinegosiasikan terlebih dahulu.
3. Bakosurtanal atau Badan koordinasi survei dan pemetaan di Indonesia dan alamatnya adalah �Jl. Dr. Wahidin 1/11 Jakarta�.
Titik Triangulasi
Titik triangulasi adalah suatu titik yang merupakan pilar atau tonggak yang menyatakan tinggi mutlak suatu tempat dari permukaan laut.
Manfaat titik ini adalah untuk mengetahui tingginya tempat selain dengan menggunakan garis ketinggian.
- Primer
- Sekunder
- Tersier
- Kuarter
Azimuth
Azimuth adalah sudut-sudut mendatar (horiziontal) yang besarnya dihitung atau diukur sesuai dengan arah jarum jam dari garis tetap ke arah utara.
Tujuan metode ini adalah untuk menentukan arah di lapangan dan peta. Dengan kata lain dalam penggunaan praktisnya sudut-sudut ini akan sangat berguna dalam perhitungan di peta.
Menentukan Posisi Di Peta Dengan Menggunakan Pengetahuan Tentang Garis Singgung
Untuk menentukan kedudukan titik di peta, salah satu cara yang dapat ditempuh dengan berbekal pengetahuan tentang garis ketinggian, dapat dilakukan cara sebagai berikut :
Tentukanlah suatu titik yang dapat diidentifikasikan di peta dan di lapangan.misalnya Gunung Buled, lalu tarik garis dan titik yang di identifikasikan tersebut. Buatlah perkiraan beberapa bagian dari gunung tersebut yang telah dijalani. Misalnya baru 3 bagian dari gunung tersebut, tandailah dengan pensil pembagiannya, maka akan didapat perkiraan posisi kita di peta.
Memperkirakan Waktu Tempuh Dengan Pengetahuan Tentang Skala Dan Tanjakan
Dalam perjalanan yang sesungguhnya di alam, memperkirakan waktu tempuh yang akan dibutuhkan dalam perjalanan yang telah direncakanan sangatlah penting. Untuk hal itulah maka ada ketentuan yang dapat digunakan untuk memudahkan perhitungan waktu tempuh.ketentuan ini dikenal dengan istilah Ketentuan Naizimith ketentuan itu antara lain :
Untuk jalan datar
Jarak 5 km memerlukan waktu sekitar 60 menit
Jarak 1 km memerlukan waktu sekitar 10 menit
Jarak 50 meter memerlukan waktu sekitar 5 menit
Arah.
Dalam kehidupan biasa mungkin kita hanya mengenal arah yang empat dan empat lainnya. Dan kita pun hanya mengenal satu macam barat, utara, timur dan selatan. Akan tetapi lain halnya dalam perhitungan peta. Misalnya arah utara memiliki 3 buah definisi yang satu sama lain berbeda.
1. Utara Sebenarnya (True North) yaitu arah utara yang ditunjukkan oleh meridian dan menuju ke kutub utara.
2. Utara Peta (Grid North) yaitu arah yang ditunjukkan oleh garis-garis koordinat peta tegak ke bagian atas peta dan hanya terdapat dalam peta.
3. Utara Magnetis (Magnetic North) yaitu arah utara yang ditunjukkan oleh kompas yang arahnya ke kutub utara magnetis, dapat dibuktikan secara langsung di lapangan.
b. Survival
Asal kata yang jelas yaitu �survive� atau bertahan maka secara umum dapat diartikan bahwa survival adalah bagaimana cara bertahan hidup dengan keadaan yang seadanya. Mungkin sebagai bahan perbandingan seorang Tedi Sumardiman dari Palawa Unpad mengemukakan sebuah rumus dalam survival yaitu S T O P.
S top = Berhenti bergerak dan kuasai diri
T hinking = Berpikir untuk membuat keputusan
O bserve = Memperhatikan keadaan sekitar
P lanning = Merencanakan sebuah tindakan yang efektif.
Ada beberapa tekanan yang penting yang mempunyai pengaruh besar pada manusia :
- Rasa takut yang berlebihan.
- Kesakitan, luka-luka atau penyakit.
- Kepanasan atau kedinginan.
- Kehausan.
- Kelaparan.
- Kelelahan.
- Kurang tidur.
c. Geographiical Positioning System (GPS)
Saat ini telah banyak para pendaki baik lokal maupun mancanegara yang telah memanfaatkan alat navigasi sistem GPS (Geographical Positioning System) sebagai pedoman dalam perjalanannya. Sistem ini dikembangkan dengan bantuan satelit militer Amerika Serikat yang digunakan untuk kebutuhan komersial.
Sebenarnya alat ini digunakan untuk navigasi udara, tetapi dalam perkembangan selanjutnya alat ini juga bisa digunakan untuk navigasi darat dan laut. Secara garis besarnya bentuk alat ini tidak terlalu besar dan dapat digenggam dan pengoperasian alat ini dibantu oleh minimal 3 satelit pengamat.
d. Teknik Ukur dan Hitung
Pengukuran Jarak Sebenarnya di Peta
Untuk garis yang mendatar dan lurus dapat digunakan penggaris, caranya yaitu panjang
garis yang didapat setelah diukur dengan penggaris dikalikan dengan skala, maka didapat
jarak yang sebenarnya.
Rumus Js x S = Jp
Jp : S = Js
Jp : Js = S
Js = jarak sebenarnya
S = skala peta
Jp = jarak pada peta
contoh : jarak pada peta adalah 10 cm dengan skala peta adalah 1 : 50.000
maka jarak sebenarnya adalah :
10 : (1 : 50.000) = 10 x 50.000
= 500.000 cm
= 5000 m
= 5 km
Mengitung Besarnya Sudut Tanjakan
Rumus dasar untuk menghitung sudut tanjakan adalah
Sudut Tanjakan = T : A
dimana T = Tinggi Nisbi
A = Alas (jarak mendatar di medan)
untuk mencari sudut tanjakan tersebut dapat dinyatakan dengan :
pecahan = T : A
persen = T/A x 100%
ribuan = T/A x 1000%
derajat = T/A x 57,3 derajat
Resection cara belakang
cara resection digunakan apabila kita ingin mengetahui posisi secara tepat di peta,
caranya adalah sebagai berikut :
a. mengatur peta dengan benar
b. memilih dua titik yang sudah dikenla benar di peta dan di lapangan
c. kemudian bidik kedua titik itu dan catat sudut-sudut yang didapat dari bidikan
kompas tadi misalnya titik x
d. tentukan arah utara peta pada titik yang ditandai tersebut caranya dengan membuat
garis yang tegak lurus dengan sumbu y
e. hitung dan gambarkan sudut yang didapat dari pada titik A dan B perhitungan sudutnya
dimulai dari sudut kompas pembidikan ke titik A dan B
f. dari sudut yang didapat dan digambarkan tersebut buatlah perpanjangan garis hingga
titik A dan B memotong di suatu titik.
g. perpotongan itulah tempat dimana kita berada saat itu.
I n t e r e s e c t i o n
definisi ; interesection berarti menentukan letak suatu titik (sasaran) di medan atau di peta.
kegunaannya adalah untuk mengetahhui posisi seseorang di peta, mengetahui secara tepat
obyek yang akan dicari.
cara melakukan interesection :
1. tentukan 2 titik di medan yang mudah dikenal, baik di peta dan di lapangan
2. dari dua titik tersebut, tentukan sudut kompas ke sasaran yang akan diketahui di peta
3. ubahlah sudut kompas menjadi sudut peta
4. sudut kompas yang didapat, secepatnya dilukiskan pada peta. lalu pindahkan pada
dua titik yang telah ditentukan di peta tersebut.
5. perpotongan garisnya merupakan letak sasaran yang ingin diketahui di peta.
6. tentukan koordinatnya.
contoh :
diketahui :
ikhtilaf UP-UM 2 derajat timur
sudut kompas dari A ke sasaran 55 derajat timur
audut kompas dari B ke sasaran 217 derajat timur
maka penyelesaiannya adalah :
sudut peta dari A ke sasaran 55 + 2 = 57
sudut peta dari B ke sasaran 217 - 2 = 215
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
MARCHAPADA
Ass. kang
btw kang Permisi dul yawh harusny aku
gini kang saya dari KPA Lamoah kAcakna dari Tasikmalaya peingin minta beberapa ilmu yang dipunyai oleh KPA 85 UNIGA malang
tapi buat disebar lagi boleh gak??
ntar ditulis kox materinya dapet dimananya.....
Silahkan, ilmu tuk di bagi-bagi kok, terima - kasih sudah mengunjungi site kami yg sederhana ini, selamat berpetualang ...
Post a Comment