Tuesday, April 24, 2007

GUNUNG CIREMAI

Nama Kawah : Kawah Barat, Kawah Timur, Goa Walet Type : Strato Letak : Cirebon, Majalengka, Kuningan Tinggi : Sunan Cirebon (3078 mdpl) Posisi Geografi : 6 0 - 53 1/2 0 LS dan 108 0 - 24 0 BT
Biaya Ekspedisi
Rincian perjalanan Ongkos PP. Kuningan - Pos pendakian (Linggarjati) Rp 2.000. Tiket Pendakian + Asuransi Rp 3.000 Waktu pendakian : 12 jam
Jalur Alternatif Pendakian
Palutungan, Apuy, Setianegara, Cipanas
Pandangan Umum

Gunung Ciremay ini, sebagaimana halnya dengan Gunung Slamet di Jawa Tengah adalah sebuah gunungapi yang berdiri sendiri (soliter), yang hingga jauh di sekelilingnya dapat melihat pemandangan dengan jelas. Untuk mencapai puncak gunung ini dapat dicapai dari barat lewat Apui atau Cipanas (pada ketinggian sekitar 1100 M). Kampung ini dapat dicapai dengan kendaraan bermotor dari Maja, Majalengka. Setelah 3 � 4 jam pendakian, dapat dicapai pertigaan pada garis ketinggian 1908 M, yakni jalan kaki yang menuju ke Kuningan dan Gandasoli. Pendakian diteruskan hingga sekitar 5 � 6 jam. Setelah itu sampai di kawahletusan kecil GuaWalet yang menyerupai terowongan lava yang telah ambruk. Di tempat inilah biasanya para pendaki berkemah (Stehn (1933)). Dahulu orang dapat menuruni kawahnya hanya dari titik terendah di sebelah timur. Hingga sekitar 15 m lewat tumbuhan tebing kawah, kemudian terdapat sebuah dinding lava curam. Penurunannya kemungkinan dilakukan lewat sebuah celah atau dengan menggunakan peralatan climb. Titik tertinggi gunung ini adalah 3078 m (sunan cirebon). Daerah yang akan dilalui ketika pendakian dengan menggunakan jalur Apuy ini adalah : - Legoksumur (1440 m) - Lawanggede (1940 m) - Tegal muju-muju (2520 m) - Setelah itu dapat dicapai Guawalet (2950 m) Selain dengan menggunakan jalur apuy ini pendakian menuju puncak juga dapat dilakukan dengan jalur lain diantaranya dari timur lewat Linggarjati. Tempat ini juga dapat dicapai dengan kendaraan bermotor dari Kuningan, pendakian dengan menggunakan jalur ini sebenarnya akan lebih singkat hanya tingkat kesulitan selama pendakian lebih sulit dari jalur pertama karena terjalnya jalur yang dilalui. Pendakian menuju ke puncak gunung ini termasuk yang paling berat diantara gunung-gunung yang ada di Jawa Barat atau bahkan di pulau jawa, sehingga para pendaki yang akan mencoba menaklukan puncak ciremay ini perlu mempersiapkan fisik dan mental dengan sebaik-baiknya. Jalur pendakian bisa dimulai dari Maja, (majalengka). Namun bagi orang di luar jawa barat untuk mencapai tempat yang dimaksud bukanlah hal mudah. Tapi kebanyakan orang untuk mencapai daerah Maja terlebih dahulu singgah di kota Cirebon, baru setelah itu tidak sulit untuk mencapai lokasi. Diteruskan ke daerah Apuy dari maja, maka pendaki akan dapat memulai pendakian menuju ke puncak. Selain dengan menggunakan jalur tersebut, pendakian ke puncak ciremay juga dapat menggunakan jalur pendakian alternatif lainnya yaitu jalur linggarjati cibunar dan palutungan dari daerah kuningan, meskipun selain jalur linggarjati ini dapat pula dengan menggunakan jalur setianegara, jalur setianegara ini sebenarnya bukan jalur yang aman untuk mencapai puncak ciremay, dikarenakan jalur yang dimulai dari desa setianegara ini lebih banyak digunakan oleh para pencari kayu bakar dan jarang pendaki yang menggunakan jalur ini, kecuali untuk acara-acara tertentu seperti dalam acara pendidikan. Disamping karena ketinggian gunung ini, medan yang dilalui pendaki tidak semudah tempat-tempat lain. Pendakian dengan menggunakan jalur linggarjati sekarang ini sudah mulai banyak peminatnya meskipun kalau dilihat dari medannya pendakian dengan menggunakan jalur ini adalah yang tersulit disamping elevasi pendakiannya tinggi pos pendakian jalur linggarjati masih terdapat pada 750 meter sehingga pendaki harus mendaki 2328 meter lagi untuk mencapai sunan cirebon (3078) atau titik triangulasi tertinggi di gunung ciremai. Penulis mencatat bahwa pada saat datangnya badai dan cuaca dalam keadaan hujan suhu puncak ciremay bisa mencapai 2 derajat celsius dan pada suhu ini pendaki akan banyak mendapat masalah, baik fisik ataupun mental, sehingga sebaiknya acara pendakian dimulai pada saat yang baik dan tidak dalam musim hujan, kalaupun melakukannya dalam musim hujan, pendaki disarankan untuk bertanya tentang medan yang akan dilaluinya pada petugas terkait yang berada di gunung ciremay ataupun menyewa guide atau pemandu agar perjalanan menjadi lebih aman. Sumber air mengalir yang terdapat dalam perjalanan menuju ke puncak ciremay banyak terdapat di kaki gunung, oleh karena itu pendaki sebaiknya mengisi perlengkapan dan persiapan air minum dari sejak pemberangkatan. Relief gunung yang agak curam dan terjal, menjadikan pendakian ke puncak gunung ini akan memerlukan tenaga dan ketahanan fisik yang ekstra. Disamping itu faktor non fisik seperti mental dan semangat dalam pendakian harus terjaga dengan baik, karena faktor mental sangat mempengaruhi kecepatan, ketahanan dan kerjasama dalam tim. Dengan beban yang berat maka perjalanan menuju ke puncak akan memakan waktu sekitar 14 jam. Berbeda dengan pendaki yang membawa beban ringan maka pendakian bisa menghemat sampai 50 % waktu pendakian dibandingkan dengan membawa beban berat. Jalur yang akan dilewati dalam pendakian sudah jelas dan pendaki tidak perlu merasa khawatir dalam pendakian bila pendaki menggikuti jalur yang tersedia dan tidak membuka jalur baru atau memotong jalur. Setelah mencapai puncak maka pendaki akan dapat mencapai bibir kawah ciremay dalam radius kurang dari 5 meter dari tempat berpijak. Karena bibir kawah yang sangat rentan maka pendaki disarankan agar jangan terlalu dekat ke bibir kawah, disamping karena berbahaya biasanya semakin tinggi kita berada maka kandungan zat asam akan semakin tipis dan akan mengurangi daya tahan dan ingatan kita. Oleh karena itu akan sangat beresiko kalau kita bermain-main di bibir kawah. Dan bila kebetulan pendaki mencapai puncak ciremay pada pagi hari maka pemandangan laut jawa akan terlihat dengan jelas.

2 comments:

Hu_dA said...

GUNUNG ADALAH SEBUAH KARUNIA CIPTAAN ALLAH SWT,TAK ADA SESEMPURNA CIPTAAN ILAHI............OLEH SEBAB ITU PERLU DIJAGA KELESTARIAANNYA...SO SEBAGAI GENERASI PENERUS JAGALAH ALAM KITA SEBAB ALAM BUKAN WARISAN TAPI ADALAH TITIPAN ANAK CUCU KITA NANTI...

Choirul huda

Anonymous said...

Medannya sangat mengasyikan bila di ingatan kita yg pernah ke ceremai, tp sangat berat bila kita sedang melaluinya...bagi para pendaki gunung ini disarankan menyiapkan fisik yg baik, jg bahan makanan dan air yg extra cukup.

poe