Nama Kawah : Doro Afi Toi
Type : Strato dengan kaldera
Letak : Jazirah Sanggar, Kabupaten Bima - Pulau Sumbawa
Tinggi : 2851 mdpl
Posisi Geografi : 80- 15' LS dan 1180 - 00' BT
Biaya Ekspedisi | Rincian perjalanan Ongkos PP.Bima - Dompu - Kore Rp.400.000 Tiket Pendakian + Asuransi Rp - Waktu pendakian : 11 jam | Jalur Alternatif Pendakian |
| | |
Pandangan Umum
|
Pendaki mungkin sedikit ingat dengan peristiwa terbesar di dunia letusan gunung berapi ketika Gunung Tambora yang terletak di Pulau Sumbawa ini meletus pada 5 April 1815. pada saat itu hampir seluruh Penduduk Indonesia dapat mendengarnya.(BAYANGKAN�.). Sekitar tiga tahun sebelum letusan penduduk sanggar telah melihat adanya kegiatan yang sangat tinggi dari Gunung ini. Pada letusan 5 April 1815 dentuman letusan gunung ini terdengar sampai ke - Jakarta (1250 km) dan Ternate (1400 km). Hujan abu pertama jatuh di Besuki Jawa Timur. Pada 10 dan 11 April 1815 dentuman letusan gunung Tambora terdengar sampai ke Pulau Bangka (1500 km) dan Bengkulu (1775 km) dan gempa bumi yang terjadi bersamaan dengan letusan gunung ini terdengar sampai ke Surabaya (600 km). Dan mengakibatkan sekitar 92.000 orang meniggal dunia. Pendakian Menuju Puncak Untuk mencapai kaldera puncak gunung ini pendaki dapat memulai pendakian dari arah Baratlaut dimulai dari Labuan Kenanga. Dari tempat ini sampai ke Perkebunan Kopi Tambora yang letaknya berjarak 15 km. Keluar dari komplek perkebunan perjalanan terus melalui jalan setapak. Pendakian dari Perkebunan Kopi Tambora sampai ke puncaknya memakan waktu bervariasi tergantung jalur yang diambil selama perjalanan. Selain dari Labuan Kenanga pendakian menuju puncak gunung ini dapat pula dilakukan dengan menggunakan lereng timur gunung dimulai dari Oi Sengari. Dan jalur selatan gunung ini pernah pula didaki oleh van Rheden seorang ahli Geologi. Data Dasar Gunung Berapi GUNUNG TAMBORA (2.851 M) Gunung Tambora pada tahun 1815 meletus dengan sangat dasyatnya hingga menewaskan 92.000 orang. Karena kedasyatannya hingga tercatat dalam sejarah dunia. Kehebatan letusannya tercatat sekitar 6 juta kali kekuatan bom atom. Gunung ini memiliki garis tengah sekitar 60 km pada ketinggian permukaan air laut. Pada tahun 1815 sebelum terjadi letusan dasyat gunung ini diperkirakan memiliki ketinggian sekitar 4.000 meter. Letusan yang maha dasyat telah membentuk kawah dengan lebar sekitar 6 km, dan dengan kedalaman 1.110 meter. Menyebarkan sekitar 150 km3 debu, hingga mencapai kejauhan 1.300 km. Jawa tengah dan Kalimantan dalam jarak sekitar 900 km dari tempat letusan, berjatuhan debu setebal 1 cm. Bongkahan letusan melayang hingga mencapai ketinggian 44 km. Letusan pada tahun 1815 ini telah menyebabkan tahun tanpa musim panas, suhu minimum setiap hari secara tidak wajar menjadi rendah di belahan bumi sebelah utara dari akhir musim semi hingga awal musim gugur. Kelaparan meluas karena kegagalan panen. Daerah gunung Tambora mengingatkan kita pada padang rumput afrika. Sepanjang pesisir pantai Kerobih berupa batu karang yang bentuknya sangat indah memiliki relief alami. Bagian selatan gunung Tambora adalah perbukitan dengan latar belakang pemandangan yang sangat indah. Binatang yang hidup di sekitar gunung Tambora adalah rusa, babi hutan, sapi liar, kerbau, monyet, landak, biawak, musang, kura-kura, berbagai jenis burung seperti kakaktua kepala putih, nuri merah, ayam hutan, elang, gagak, dll. Gunung ini berada di wilayah Bima, Nusa Tenggara Timur. Daerah ini dapat dijangkau dengan menggunakan pesawat udara dari Mataram, Lombok sekitar 1 jam menuju Bima. Dari Bima dapat ditempuh melalui darat menuju Dompu sekitar 60 km. Dari Dompu ke Kore berjarak 100 Km. Dari sini dengan speedboat menuju Labuhan Bili, dapat ditempuh sekitar 3 jam. MISTERI GUNUNG TAMBORA Dahulu kala ada seseorang pertapa sakti yang pertama kali datang ke gunung tersebut, kemudian bertapa dan tidak diketemukan lagi karena telah menghilang bersama roh dan jasadnya (moksa) di gunung tersebut. Pertapa sakti tersebut menghilang secara tiba-tiba dan sering menampakkan diri pada orang-orang tertentu yang mempunyai kemampuan dalam melihat roh halus. Konon orang sakti yang menghilang tersebut pernah menampakkan diri di sebuah pulau yang terletak di sebelah barat laut Pulau Sumbawa juga dapat terlihat dari puncak gunung. Gunung tempat pertapa sakti menghilang tersebut dinamakan gunung Tambora yang berasal dari kata ta dan mbora, dari bahasa Bima, kata "ta" yang berarti mengajak, dan kata "mbora" yang berarti menghilang, sehingga arti kata Tambora secara keseluruhan yaitu mengajak menghilang. Doro Tam boro atau gunung tempat orang-orang menghilang ini masih dikelilingi hutan lebat. Menurut cerita masyarakat setempat sekitar 4.500 pendaki, pemburu, dan penjelajah telah menghilang dan tidak pernah ditemukan. Roh-roh para pendaki dan pemburu masih tinggal di dalam hutan, roh mereka hidup diantara bunga-bunga anggrek yang sangat indah. Rute pendakian Gunung Tambora Dusun Pancasila - Pos I 1 Jam Di Pos I terdapat pondok dan mata air Pos I - Pos II 1 Jam Pos II terdapat sungai kecil Pos II - Pos III 3 Jam Melalui hutan lebat, terdapat pondok di Pos III dan terdapat mata air Pos III - Pos IV 1 Jam Melalui hutan lebat Pos IV - Pos V 30 menit Melalui hutan lebat Pos V - Tepi Kawah 2 Jam Melalui hutan beralih ke vegetasi Edelweiss, kemudian padang pasir. Tepi Kawah - Puncak 1,5 Jam Melalui Padang Pasir
|
1 comment:
Blog Anda sangat informatif. Gambaran tentang Gunung Tambora lengkap. Saya tertarik dengan peristiwa tahun 1816, The Year Without Summer. Rupanya Indonesia pernah bikin dunia ini mendingin ya... bertolak belakang dengan tuduhan sekarang, bikin global warming. Namanya juga tuduhan.
Terimakasih. Saya enjoy baca tulisan Anda.
Salam.
Post a Comment