Nama Kawah : - Type : - Letak : Kab. Karanganyar (Solo) dan Magetan Tinggi : Argo Dumilah (3265 mdpl) Posisi Geografi : -
Biaya Ekspedisi | Rincian perjalanan Solo - Tawangmangu - Rp.2.000,- Tawangmangu - Cemoro Kandang Rp 2.000. Tiket Pendakian + Asuransi Rp 1.000 Waktu pendakian : 13 jam | Jalur Alternatif Pendakian | Cemoro Sewu | | |
Pandangan Umum
|
Gunung yang terletak di arah timur laut kota solo merupakan salah satu gunung di propinsi jawa tengah yang mempunyai ketinggian diatas 3000 meter diatas permukaan laut. Dengan lingkungan sekitar yang sangat indah maka tidak heran bila pada hari-hari libur kawasan lereng gunung ini banyak dikunjungi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.Tawangmangu adalah pemberhentian bis terakhir bagi para pengunjung baik yang hanya sekedar ingin menyaksikan indahnya panorama di daerah tersebut ataupun para pendaki yang sengaja datang untuk ekpedisi ke puncak Gunung Lawu (3265 M). Karena letaknya yang berbatasan dengan dua propinsi maka pengelolaan kawasan ini menjadi milik dua propinsi masing-masing Jawa Tengah dan Jawa Timur. Untuk mencapai Tawangmangu ada beberapa cara yang dapat ditempuh baik itu melalui Jawa Timur (Magetan), ataupun dari Jawa Tengah (Solo). Dari kota Solo memerlukan waktu perjalanan sekitar 1 jam dengan menggunakan bis, sedangkan dari kota Magetan akan terasa lebih singkat karena disamping jaraknya yang sudah dekat, kota ini terletak tidak jauh dari Telaga Sarangan. Setelah lama kami menikmati suasana pasar Tawangmangu yang letaknya persis di depan terminal bis, kami melanjutkan perjalanan ke tempat yang lebih tinggi yaitu Cemoro Kandang atau salah satu pintu gerbang pendakian yang terletak diantara Tawang mangu dan Cemoro Sewu. Di tempat inilah biasanya para pendaki melakukan packing (pengecekan perlengkapan) yang akan dibawa pada pendakian. Karena di perjalanan menunju puncak Gunung Lawu ini tidak terdapat mata air mengalir, maka sangat disarankan agar membawa persiapan air sewaktu packing di Cemoro Kandang. Dengan membayar asuransi dan ticket tanda masuk maka kami pun memulai pendakian ke puncak Gunung Lawu. Berbeda dengan kebanyakan gunung lainnya kawah gunung lawu ini terdapat di tengah perjalanan menuju ke puncak. Mungkin inilah salah satu keistimewaan gunung lawu. Sebenarnya bukan kawah letusan tetapi kawah ini terbentuk diantara dua bukit yang dasarnya labil sehingga tekanan dari bawah tanah (magma) dapat menembus keluar. Tapi sayang karena letaknya yang jauh di dasar jurang menyulitkan pendaki untuk dapat melihat langsung kawah tersebut. Dan kadang-kadang kawah tersebut menyemburkan belerang yang cukup besar, sehingga bunyi yang dihasilkan dari semburan belerang tersebut menjadi keras. Rute yang kami tempuh pada perjalanan menuju puncak tidaklah mudah, disamping suhu di Gunung ini yang penulis kira paling dingin dari gunung yang lain di pulau jawa, juga medan yang dilalui seakan berputar-putar karena ada beberapa jurang yang harus dihindari. Berbeda dengan rute yang dimulai dari Cemoro Sewu dimana tidak sejauh perjalanan dari Cemoro Kandang hanya saja waktu itu terjadi kebakaran hutan di Cemoro Sewu (punggung timur) sehingga kami memulai pendakian dari Cemoro Kandang (punggung selatan) yang terkenal dengan jalan batu (berundak-undak). Untuk dapat menaklukan 5 pos yang terdapat dalam perjalanan menuju puncak, memerlukan waktu hampir 12 jam dalam keadaan normal, bahkan penulis menaklukannya dalam waktu 17 jam. Setelah menemukan tempat yang bernama Argo Dumilah maka pendakian menuju ke puncak berakhir karena Argo Dumilah adalah tempat yang berketinggian 3265 Meter diatas permukaan laut. |
No comments:
Post a Comment