Saturday, November 15, 2008

RINJANI, AGUSTUS 2008


Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia yang ke-63, Aku dan beberapa teman dari Gappala Community & Gimbal Alas Indonesia mengadakan Pendakian ke Gunung Rinjani 3726 mdpl.

Pendakian ini dilakukan pada tanggal 15 – 20 agustus 2008 dengan diikuti oleh 19 pendaki, 6 orang porter dan 1 guide dari RTMB (Rinjani Tracking Management Board). Dimulai pada tanggal 14 agustus di Bali (di Rumah ku, Bumi Jimbaran Asri) sebagai titik pertemuan temen-temen dari berbagai daerah.

Hari Pertama

Pada tanggal 15 malam, aku & Unyil, nyusul temen-temen yang udah berangkat sehari sebelumnya (tanggal 14 Malam), menuju Hati Suci Restaurant & Home Stay di Sapit – Lombok Timur sebagai titik pertemuan sebelum memulai pendakian.

Teman-Teman Bersama Hijaz & Rolis

Dengan menggunakan sepeda motor, kita menyeberang selat lombok menggunakan kapal Ferry selama 5 jam dan selama 2 jam berkendara sampailah di Selong, rumahnya Rolis, saudara se-Angkatan VI.
Selanjutnya tanggal 16 Agustus 2008 pukul 13.00 WITA, kita berangkat menuju Hati Suci Resto & Home Stay miliknya Bang Hijaz dan kemudian setelah tiba di sana, ternyata temen-temen sudah berangkat duluan ke Sembalun sehari sebelumnya dengan menyisakan 1 orang porter dan Bang Hijaz sebagai Guide untuk ngancani kita naik ke G Rinjani nantinya, jadi tanpa berlama-lama di Sapit, jam 16.00 wita, kita langsung berangkat juga ke Sembalun.
Jam 17.00 wita kita sampai di Sembalun, kemudian bersama sang Guide kita menuju RTMB untuk melakukan registrasi dan memulai pendakian pada pukul 19.00 wita.
Pendakian pertamanya direncanakan langsung menuju Pelawangan Sembalun dalam kurun waktu 7-9 jam saja, namun karena kondisi fisik cukup lelah karena perjalanan cukup panjang sejak dari Bali dan juga Aku & Unyil ud rada uzur, maka dengan dibantu oleh 1 orang porter, kita dapat mencapai pos 3 sembalun pada pukul 24.00 WITA dan mendirikan camp di kawasan tersebut, dan langsung terkapar dengan sukses.

Hari Kedua

Setelah makan pagi, pukul 08.00 WITA tanggal 17 Agustus atau hari ketiga sejak berangkat dari Bali, kita melanjutkan perjalanan menuju Pelawangan Sembalun. Perjalanan menuju Pelawangan Sembalun ini cukup menguras fisik, karena medan yang dilalui adalah 5 punggungan yg lumayan terjal yg biasa di sebut Bukit Penyesalan, disini Unyil kayanya nyesel banget ud ikut pendakian ini ... liat aja mukanya .... hahahahaha .....

Aku & Unyil, Menuju Pelawangan Sembalun


Sekitar pukul 13.00 WITA, dengan perjuangan yg susah payah, akhirnya kita berhasil mencapai Pelawangan Sembalun, dan segera kita cari informasi apakah temen-temen kita masih di camp Pelawangan (campnya masih jalan lg sekitar 10 menit menuju puncak, tidak terlihat dr pertigaan tempat kita berada) atau sudah turun ke Danau Segara Anak, dari salah satu penduduk lokal yg kita temui di sana di dapatlah informasi bahwa mereka sudah turun ke Segara Anak sekitar 45 menit yg lalu.

Pelawangan Sembalun



Camp Pelawangan Sembalun

Tanpa sempat makan siang dan dalam kondisi berkabut , kita putuskan untuk segera ngejar mereka ke danau, dengan setengah berlari kita kejar mereka, namun sampai 1 jam jalan, kita tetap gak bisa kejar mereka, maka kita putuskan tuk makan siang dengan menu fast food, biasa .. mie lagi .. mie lagii .. tapi gak papa yang penting warek wetenge ...

Setelah selesai makan, mulailah kita jalan lagi dengan santai karena kita pikir gak mungkin ngejar mereka lagi, dan 30 menit kemudian barulah kita tahu kalo ternyata info yg kita dapet tadi ternyata salah ....
Pas sampe jembatan bambu, aku yg jalan duluan ketimbang Unyil, di salip ma Amak Misnim (ketua porter Rinjani, yg nganterin temen2), dan gak berapa lama, nongol lagi si Heru (temen dr Jogja) & Yudi (temen dr Australia, keturunan Jogja). Karena cuaca masih juga berkabut,akhirnya kita istirahat sebentar sambil nunggu temen2 yang lain, dan dari mereka aku baru tahu kalau ternyata mereka kena badai di puncak dan ada beberapa dari temen-temen terutama yang cewek, fisiknya pada drop, setelah beristirahat sekitar 15 menit dan temen-temen juga tidak kunjung muncul, maka kita ber 3 dan 3 orang porter melanjutkan perjalanan menuju Danau.


Aku & Yudi, Menjelang Danau Segara Anak


Menuju Danau Segara Anak

Jam di tangan menunjukkan pukul 17.25 ketika kita bertiga sampai di Danau, setelah sebelumnya sempat foto-foto secara bergantian di atas bukit sebelum Danau, uuaaaapikkk puollll panoramane ...

Terlihat jelas di depan kita, Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani, berkilau di terpa sinar matahari senja, kepulan asap pembakaran ikan oleh para pendaki maupun para pemancing yang berasal dari daerah sekitar gunung, tenda-tenda dengan beragam warna saling berjejer .... pokoke top markotop ....
Senja Di Segara Anak


Pukul 19.00 WITA seluruh rombongan sampai di camp dengan disambut tenda-tenda yang sudah berdiri rapih yang sebelumnya telah didirikan oleh porter-porter yang sangat baik dan juga membagikan minuman hangat dan makan malam kepada seluruh anggota team.
Tidak lama setelah temen-temen tertidur pulas (Unyil ngoroknya parah beneeeerrr ...) di tenda masing2 karena kelelahan dalam 24 jam terakhir, beberapa dari kita ngobrol di api unggun sambil bakar ikan & minum kopi, bahas kejadian hari ini, seru juga ternyata .....


Hari Ketiga

Pagi hari tanggal 18 agustus kita bangun kesiangan karena kelelahan pada hari sebelumnya. Kembali porter2 kami yang baik hati telah menyiapkan minuman hangat dan dua mangkuk besar isi pisang goreng panas untuk makanan pembuka,menu makan pagi kali ini adalah Nasi Goreng khas Lombok.

Suasana pagi hari di camp danau segara anakan ini bertambah meriah dengan hadirnya Unyil si pendaki 3 jaman yang tanpa henti mbanyol terus koyo Kartolo ...

Acara keakraban dimulai pukul 09.00 wita dengan kesan dan pesan dari temen-temen selama pendakian berlangsung. Acara yang sangat berkesan ini selesai pukul 11.00 wita dan dilanjutkan dengan acara berendam air panas di Air Kalak. Selesai berendam air panas, kita kembali ke camp dan makan siang telah siap tersaji oleh porter2 kami.

Mandi Sauna Di Aing Kalak Hot Spring

Menu makan siang kali ini adalah nasi + sayur sop + sarden + buah nanas segar yang manis. Setelah kenyang makan siang, acara dilanjutkann dengan mancing ikan di danau dan jalan2 keliling danau.


Ueenak Tenaaaaaann ...

Pukul 17.00 wita kita kembali berkumpul di camp dan kembali disambut oleh porter2 dan bubur kacang hijau panas yang sangat nikmat dan pas untuk mengisi perut yang mulai dingin oleh cuaca menjelang petang.

Pukul 19.00 wita menu makan malam buatan porter2 kembali terhidang di areal camp. Menu malam ini bertambah seru dengan acara bakar ikan hasil memancing temen-temen dan hasil membeli dari pemancing2 yang ada di danau. Tidak lama kemudian seluruh angggota team langsung tertidur kekenyangan di tenda masing2.



Aku, Amak Agus, Dan Amak Misnim Lagi Bakar Ikan


Hari Keempat

Pagi hari pukul 06.00 WITA tanggal 19 Agustus, team berkumpul untuk bersiap-siap berangkat ke Pelawangan Senaruh dan hunting pemandangan terbaik Gunung Rinjani. Setelah makan pagi team berangkat secara marathon menuju pelawangan senaruh.


Pelawangan Senaruh

Perjalanan ini adalah perjalanan terberat karena medan yang didaki cukup berbahaya dan curam. Medan2 terjal melipir tebing2 batu mengiringi 6 jam perjalanan kami dan di sinilah petaka mulai terjadi, Unyil kondisi fisiknya drop, kakinya terkilir. Tepat tengah hari kita berhasil mencapai pelawangan senaruh dan berhasil mengabadikan foto2 pemandangan paling indah dari titik manapun di Gunung Rinjani ini.

Turun dari Pelawangan Senaruh


Karena cuaca cukup panas tidak lama berselang kita melanjutkan perjalanan menuruni lereng sampai pos 4, sampai di sini kondisi kakinya Unyil tambah parah, yang pada akhirnya menyebabkan Aku ma Unyil tertinggal di belakang, dan dengan setengah tertatih-tatih Unyil dan Aku melanjutkan perjalanan masuk ke hutan primer gunung rinjani sisi utara, sampai pos 3 pada pukul 16.00 WITA. Sampai di pos 3 ini sudah menunggu Bang Hijaz dan Amak Misnim, dan seperti biasa mereka telah menyiapkan makan siang untuk kita berdua, walupun jam makan siangnya ud terlewat. Kenyang makan, Bang Hijaz mencoba untuk menyembuhkan kakinya si Unyil dengan dibantu Mr Chang (pendaki dr Singapura), dan Alhamdulillah, kakinya Unyil bisa sembuh dalam sekejap.

Kemudian perjalanan dilanjutkan menuju pos 2, pos extra, pos 1 dengan speed tracking. Ajaibnya, Unyil bisa berjalan dengan cepat, sampai-sampai Aku keteteran ngikutin jalannya dia ...

Akhirnya tepat pukul 19.30.00 kita berhasil mencapai peradaban untuk reload logistik dan perbaikan gizi di warung sekitar 1 km sebelum pos RTC (Rinjani Trek Centre) Senaruh. Pukul 21.00 WITA kita tiba di pos RTC dan selanjutnya belanja2 souvenir2 khas rinjani (kaos, sticker, poster, sertifikat, pin, dll). Dan selanjutnya menuju ke kendaraan yang disiapkan khusus oleh RTMB yang sudah menanti sejak 2 jam sebelumnya dan langsung menuju mataram dan pelabuhan lembar.



Hari Kelima

Pukul 01.30 wita tanggal 20 Agustus kita telah berada di pelabuhan lembar dan 2 jam berikutnya sudah berada di kapal Ferry untuk menyeberang kembali ke pulau Bali. Enam jam menyeberang laut (selat lombok) tidak terasa karena seluruh anggota team tertidur pulas. Pukul 09.30 wita kapal Ferry merapat di pelabuhan Padang Bai - Bali dan dijemput kembali oleh kendaraan yang disiapkan untuk mengantarkan kita kembali ke Jimbaran tepat pada saat Hari Raya Galungan & Kuningan. Karena suasana di Bali sedang merayakan hari raya, maka pemandangan khas bali semakin terasa khas dengan banyaknya umbul2 dan ramainya pura2 yang sedang melaksanakan upacara adat.

Sampai di Jimbaran pukul 12.00 wita dengan selamat ......



THE END




Deddy "Gendon"
NPA KP 9203080





Special Thanks :
Bang Hijaz (Guide & Owner Hati Suci Restaurant & Home Stay – Lombok Timur)
Rolis & Keluarga (Empirol Comp, Yudi, Kakak Ipar nya Rolis, & Anak Buah nya Rolis)
Para Porter (Papuq Kian, Amaq Misnim, Amaq Anto, Amaq Klin, Edo, Agus)
Andi (UKM Teratai Tunjung UNIGA Malang)
Gappala Comunity :
- Budi "Jenggot" (Bandung)
- Abi "Aby_art" (Jambi)
- Heru "Gbelit" (Jogja)
- Yudi "Uncle" (Australia)
- Wahyu "Caraleu" (Jakarta)
- Anggi "Pute" (Menado)
- Harlian (Menado)
- Cakra (Palu)
- Citra "Cicit Cuit" (Menado)
- Rendy (Menado)
- Adi "Silent Warrior" (Menado)
- Chandra (Mahapala UPN - Surabaya)
- Karim (Surabaya)
- Hadi (Surabaya)
- Kokok "Tarzan" (Trenggalek)
- Krisna "Balak 6" (Jakarta)
- Arli "Liar" (Bali)
Gimbal Alas Indonesia :
- Unyil










































7 comments:

Anonymous said...

keren abis .....tetap semangat bang Unyil.....

Anonymous said...

Huahahahaha .... Mas Deddy ma P Unyil ... salut buat semangat kalian berdua ... kapan ya kita bisa naik bareng ...

Anonymous said...

Wow ... pic nya keren - keren ...
Mau dong ikutan ....

Unknown said...

waduh...bang unyil's kalo gak pake baju peyutnya keliatan paling ndut sendirir tuh.....hehehhehe......jadi pengen ke rinjadi tapi kapan ya....!!!??

MAPALA LALIMPALA said...

wow mantap ! rinjani.....!?
tambah kental aja nech adventurenya,
sukses untuk kawan2 di kappa !
mas, ta link ya blognya.
smoga kita tetap dekat dan akrab, walau hanya dengan blogger.... apalagi klo bs share info...
piss !?
nech blogger lalimpala mas :
www.lalimpala.blogspot.com
e-mail : lalimpalauntad@gmail.com
email-ku : katopasha_241077@yahoo.co.id

halis

KAPA 85 said...

Wow, bang Halis ...
Gimana punya kabar ?

Hati Suci Homestay Restaurant Adventure said...

ahahay baru bisa buka blog ini. pokok eeee you are semua paling top Markotop. terima kasih banyak selama kami menemani you all.